Indonesia di Tengah Perubahan Politik Dunia
A. Akhir Perang Dunia II
B. Indonesia dalam Hubungan Dekolonisasi di Asia dan Afrika
C. Perkembangan Politik Dunia Pasca Perang Dunia II
D. Indonesia di Tengah Perubahan Dunia
E. Perluasan Perang Dingin di Luar Eropa
F. Hubungan Perang Vietnam dengan Perkembangan Politik di Asia Tenggara
G. Hubungan Perkembangan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa dengan Kondisi Keamanan Dunia
B. Indonesia dalam Hubungan Dekolonisasi di Asia dan Afrika
C. Perkembangan Politik Dunia Pasca Perang Dunia II
D. Indonesia di Tengah Perubahan Dunia
E. Perluasan Perang Dingin di Luar Eropa
F. Hubungan Perang Vietnam dengan Perkembangan Politik di Asia Tenggara
G. Hubungan Perkembangan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa dengan Kondisi Keamanan Dunia
A.
Akhir
Perang Dunia II
Reims, Perancis, 7 Mei
1945, Jerman menyetujui penyerahan tanpa syarat kepada sekutu. Satu hari
kemudian, Perang Dunia II berakhir, setidaknya di Eropa.
16 April 1945, Tentara
Merah Soviet siap untuk menyerang kota Berlin dari arah timur. Hanya segelintir
pasukan bersenjata Nazi Wehrmacht dan skuadron pelindung SS yang masih bertahan
melindungi kota ini.
Pada hari yang sama,
Tentara Merah pimpinan Marsekal Zhukov mencapai pinggiran kota Berlin, semakin
dalam menembus jantung Jerman. Sementara itu dari barat, pasukan AS juga
semakin mendekat. Tanggal 25 April, stasiun radio BBC melaporkan, “Timur dan
Barat telah bertemu. Pada hari Rabu, 25 April 1945, pukul 4:40, tentara ke 12
pimpinan Jenderal Bradley dan pasukan Soviet pimpinan Marsekal Konevs bertemu
di Torgau, Elbe.”
Namun di jalanan kota
Berlin pertempuran masih berlangsung dengan sengit. Pasukan Jerman terus
melakukan perlawanan terhadap Tentara Merah. “Berlin terus berjuang. Berlin
percaya pada pemimpin!“ disuarakan radio pemerintah Jerman.
Tanggal 28 April, Adolf Hitler menerima berita,
Tentara Merah tidak terbendung lagi untuk memasuki gedung pemerintahan
Reichkanzlei. Lewat upacara kilat, Hitler menikahi kekasihnya, Eva Braun,
menulis wasiat politiknya dan menunjuk Laksamana Dönitz sebagai penggantinya.
Hitler tidak menginginkan tentara Soviet menemukan dirinya baik dalam keadaan
hidup ataupun mati. Tanggal 30 April 1945, pukul 15:30, Hitler menembak mati
dirinya sendiri, Eva Braun meminum racun. Sesuai kehendak Hitelr, kedua mayat kemudian
dikremasi.
Dipimpin para jenderal yang fanatik, pasukan Jerman
terus bertempur mempertahanan Berlin. Pertempuran di hari-hari terakhir di
Berlin telah memakan korban jiwa lebih banyak dari jumlah korban akibat serang
udara selama bertahun-tahun sebelumnya. Tanggal 2 Mei, akhirnya pasukan Jerman
di Berlin menyerah. Namun pengganti Hitler, Dönitz, memerintahkan pasukan di
kota-kota lainnya untuk terus bertempur, karena ia berusaha untuk mencegah
penyerahan tanpa syarat sepenuhnya dan berharap untuk dapat menempatkan
sebanyak mungkin pasukannya di wilayah yang dikendalikan oleh pihak Sekutu
Barat.
Penandatanganan penyerahan tanpa syarat jerman di
reims, Perancis, 7 Mei 1945
Pasukan Jerman tidak mampu bertahan lama. Tanggal 7 Mei 1945, di markas
besar Jenderal Dwight D. Eisenhower di Reims, Perancis, delegasi Jerman harus
menyetujui penyerahan tanpa syarat. Kepada Jerman, Dönizt menyampaikan pesan,
“Pada tanggal 8 Mei pukul 23:00 senjata diletakkan.“
Atas tuntutan Stalin, proses di Reims harus
diulang di Berlin dihadapan Marsekal Zhukov. Pada malam hari menjelang tanggal
9. Mei, dokumen penyerahan Jerman ditandantangani untuk kedua kalinya. Perang
Dunia II berakhir di Eropa. Lebih dari 60 juta orang telah tewas, sebelum
Presiden Amerika Serikat Truman mengumumkan, “Bendera kebebasan berkibar di
seluruh Eropa.“
B. Indonesia dalam Hubungan Dekolonisasi di
Asia dan Afrika
1.
Gerakan Non Blok ( Non Alignment)
Negara
yang tidak memihak blok barat maupun blok timur
a.
Latar
Belakang
Munculnya Blok Barat dan Blok Timur yang saling
bersaing untuk memperbutkan pengaruh di dunia internasional yang akan mendorong
timbulnya persekutuan militer dan perlombaan senjata
b.
Pelopor
Gerakan Non Blok
·
Yoseph Bros Tito ( Yugoslavia )
·
Ir. Soekarno ( Indonesia )
·
Gamal Abdul Nasser ( Mesir )
·
Jawaharlal Nehru ( India )
·
Nkrumah Kwame ( Ghana )
c.
Tujuan
Gerakan Non Blok
Memajukan
perdamian dunia dan menjalin kerjasama bidang ekonomi, sosial dan politik
d.
KTT Gerakan NON BLOK
KTT
Non Blok I 1 – 6 September 1961 di
Beograd, Yugoslavia
KTT
Non Blok II
5 – 10 Oktober 1964 di
Kairo, Mesir
KTT Non Blok
III 8
– 10 September 1970 di Lusaka, Zambia
KTT Non Blok
IV 5
– 9 September 1973 di Algier, Aljazair
KTT Non Blok V 16 – 19 September 1976 di Colombo,
Srilanka
KTT Non Blok
VI 3
- 9 September 1979 di Havana, Cuba
KTT Non Blok
VII 7
– 12 Maret 1983 di New Delhi, India
KTT Non Blok
VIII 1 - 6 September 1986 di Harare,
Zimbabwe
KTT Non Blok
IX 4
- 7 September 1989 di Beograd, Yugoslavia
KTT Non Blok
X 1-6
September 1992 di Jakarta, Indonesia
KTT Non Blok
XI 16-22
Oktober 1995 di Cartagena, Colombia
2.
Easrt ASEAN ( Association of South Asian
Nations)
a) Didirikan
berdasarkan Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967 yang ditandatangani lima
menluantara lain :
·
Adam Malik ( Indonesia )
·
Tun Abdul Razak ( malaysia )
·
Thanat Khoman ( Thailand )
·
S. Rajaratnam ( Singapura )
·
Narcisco Ramos ( Filiphina )
b) Latar Belakang Terbentuknya ASEAN
Adanya 5 faktor pendorong yaitu :
a. Hubungan
sejarah masa lampau
b. Persamaan
Dasar Kebudayaan
c. Perasaan
senasib sepenanggungan
d. Kepentingan
yang sama
e. Persamaan
letak geografis
c) Negara-negara anggota ASEAN
·
Indonesia
·
Malaysia
·
Filiphina
·
Singapura
·
Thailand
·
Brunei Darussalam ( 7 Januari 1984 )
·
Vietnam ( 28 Juli 1995 )
·
Laos ( 23 Juli 1997 )
·
Myanmar ( 23 Juli 1977)
·
Kamboja ( 16 Desember 1998 )
d)
KTT Negara-negara ASEAN
KTT I 23
– 24 Februari 1976 di Denpasar, Indonesia
KTT II
4 - 5 Agustus 1977 di
Kuala Lumpur, Malaysia
KTT III 14 - 15 Desember 1987 di Manila,
Filipina
KTT IV
27 - 28 Februari 1992 di
Singapura
KTT V
14 - 15 Desember 1995 di
Bangkok, Thailand
KTT VI
15-17 Desember 1998 di
Hanoi, Vietnam
3.
OKI ( Organisasi Konferensi Islam )
Didirikan
pada tanggal 25 September 1969 berdasar Deklarasi Rabat (Maroko) atas
prakarsaRaja Hussein II (Maroko) dan Raja Faisal ( Arab Saudi )
a.
Latar Beakang
:
1) Pebakaran
Masjidil Aqsho oleh Israel
2) Diudukinya
wilayah negara-negara Arab oleh Israel sebagai akibat Perang Arab-Israel tahun
1967
3) Didudukinya
Yerusalem oleh Israel
b.
KTT Negara-negara OKI
KTT
I diselenggarakan
di Rabat, Maroko ( 1969)
KTT
II diselenggarakan
di Lahore, Pakistan (1974)
KTT
III diselenggarakan
di Thaif, Arab Saudi (1981)
KTT
IV diselenggarakan
di Casablanca, Maroko (1984)
KTT
VIII diselenggarakan
di Teheran, Iran (1997)
1.
Lahirnya
Negara-negara Adikuasa
Negara Adikuasa adalah
negara besar yang mampu mempengaruhi negara-negara lain dengan
kekuatan/kekuasaan yang dimilikinya. Ada beberapa faktor yang mendorong negara
adikuasa mampu mempengaruhi negara lain :
Faktor politik
Faktor ideologi
Faktor ekonomi
Faktor militer
Faktor politik
Faktor ideologi
Faktor ekonomi
Faktor militer
Negara-negara kecil
yang menjadi kawan atau sekutu negara adikuasa disebut negara satelit.Negara
adikuasa yang dimaksud adalah Amerika dan Uni Sovyet.Kedua negara tersebut
terus melebarkan sayapnya dengan menanamkan pengaruhnya kepada negara-negara
lain.Politik semacam ini dikenal dengan Aliansi(politik mencari kawan).
2.
Perang
Dingin
Perang dingin adalah
ketegangan- ketegangan yang terjadi antara Amerika dan Uni Sovyet di berbagai
kawasan
D. Indonesia di Tengah Perubahan Dunia
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara
yang teerlibat perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan
rakyat meninggal karena keganasan perang, ekonomipun menjadi berantakan dan
mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi
dihindarkan.
Dampak
Perang Dunia bagi Dunia:
1)
Bidang Politik
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan
Uni Soviet) dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika
Serikat dalam memberikan bantuan (perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang
mampu mempercepat berakhirnya perang dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang
Dunia II telah menghancurkan hegemoni negara-negara besar seperti Inggris,
Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad memegang kendali
kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan
persaingan perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk
menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan
dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara
material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni
tersebut.
Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan pengaruhnya
pada negra lain dengan berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia
terbagi menjadi 2 dimana negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa
negara Asia seperti Cina, Korea Utara, Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah
pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal dengan Blok Timur. Sementara
negara-negara Eropa Barat dan banyak negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin
berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat yang selanjutnya dikenal dengan Blok
Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan
dimana Amerika Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis (paham
yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup)
sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham
yang menghendaki suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi
masyarakat yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi internasional mengalami
polarisasi yaitu liberalisme versus sosialisme-komunisme.
Munculnya politik memecah belah dimana terjadi perpecahan dari
berbagai negara sebagai dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa
tersebut, seperti negara Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan
ideologi liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan
lawan dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty
Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet
membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria,
Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan
perlombaan persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang
Dingin.
Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang
merupakan bekas jajahan bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan,
Srilanka, dan Filipina. (dampak positif)
2)
Bidang Ekonomi
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem
ekonomi terpusat pada negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi
liberal berlaku di negara-negara kapitalis. Sistem ekonomi
terpusat pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan
sistem ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru merdeka
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat
mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga
menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan,
pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang
membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan
pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh
kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara
kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan
tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia
berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada Amerika.
Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk
membangun kembali perekonomian dunia, seperti:
a)
Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara
Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian
bantuan ini diakhiri pada 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini
dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1)
Amerika Serikat akan
memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara Eropa Barat untuk
membangun kembali perekonomiannya.
2)
Sebagai imbalan negara
peminjam diwajibkan :
·
Berusaha menstabilkan keuangan
masing-masing negara dan melaksanakan anggaran
pendapatan yang berimbang.
·
Mengurangi
penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara
negara-negara peminjam.
·
Mencegah terjadinya inflasi.
·
Menempatkan perekonomian
negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
·
Memberikan bahan-bahan yang
diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
·
Meningkatkan persenjataan
masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
·
Bantuan akan dihentikan
apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang mengakibatkan
negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya
kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan
perekonomiannya. Sejak tahun 1951 maka Amerika Serikat lebih mengutamakan
konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis.
b)
Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara
Yunani dan Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh
komunis dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan
gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.
c)
Point Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi
kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada
negara-negara berkembang khususnya Asia.
E.
Perluasan Perang Dingin di Luar
Eropa
1.
Pemerintah
komunis Cina
Tahun 1923, Partai Komunis Cina
dipimpin Mao Zedong melakukan aliansi dengan Partai Koumintang pimpinan Sun Yat
Sen. Dalam proklamasi kemerdekaan Cina 1 Oktober 1949, Partai Komunis Cina
menjadi partai pemegang mandat pemerintahan menggantikan Partai Koumintang
pimpinan Chiang Kai Sek. Kemudian, Chiang Kai Sek pindah ke Taiwan dan
mendirikan pemerintahan demokratis. AS mendukung pemerintahan Chiang Kai Sek di
Taiwan.
Dari sudut pandang kekuatan militer,
Cina dibantu Uni Soviet, mulai membangun teknologi persenjataan nuklirnya tahun
1957 untuk menangkal serangan Negara lain. Aliansi Uni Soviet-Cina tahun
1949-1950 menjadi penyebab kemunculan poros Barat-Timur. Hal ini membuat AS
melebarkan fokusnya ke Asia juga. Parameternya adalah pemberian bantuan militer
AS di Vietnam Selatan dan Korea Selatan.
2. Perang Korea
Awal PD II, Uni Soviet menduduki Korea. 10 Agustus
1945, AS mengeluarkan kebijakan untuk menduduki Korea Selatan dalam rangka
membendung ekspansi Uni Soviet. Selanjutnya, AS dan Uni Soviet mendukung berdirinya
rezim di daerah kekuasaan masing-masing. Rezim I Korea Selatan dipimpin Syngman
Rhee (anti-komunis), Rezim I Korea Utara dipimpin Kim II Sung. Kedua Rezim
dibentuk tahun 1946. Titik garis batas antara ke-dua Korea terletak di garis
lintang 38 derajat.
Invasi pasukan Korea Utara didukung Uni Soviet pada 25 Juni 1950 melewati garis batas 38 derajat menuju Korea Selatan berhasil memukul mundur pasukan Korea Selatan dan AS hingga ke Busan. Pada 15 September 1950, pasukan AS dipimpin jendral Douglas MacArtur mendarat di kawasan Inch’on, berhasil mengurung pasukan Korea Utara yang sudah terlanjur jauh memasuki Korea Selatan. Keikutsertaan Cina pada Oktober 1950 dalam perang Korea dikarenakan pasukan PBB (beraliansi dengan AS) masuk ke Korea Utara.
Invasi pasukan Korea Utara didukung Uni Soviet pada 25 Juni 1950 melewati garis batas 38 derajat menuju Korea Selatan berhasil memukul mundur pasukan Korea Selatan dan AS hingga ke Busan. Pada 15 September 1950, pasukan AS dipimpin jendral Douglas MacArtur mendarat di kawasan Inch’on, berhasil mengurung pasukan Korea Utara yang sudah terlanjur jauh memasuki Korea Selatan. Keikutsertaan Cina pada Oktober 1950 dalam perang Korea dikarenakan pasukan PBB (beraliansi dengan AS) masuk ke Korea Utara.
Akhirnya,
negoisasi damai mulai digagas dengan terpilihnya presiden AS Dwight D.
Eisenhower. Kesepakatan dicapai pada 27 Juli 1953 dalam 2 point. Pertama, garis
lintang 38 derajat sebagai garis batas Korea Utara-Korea Selatan. Kedua,
pengembalian tawanan perang ke Negara masing-masing.
3. Revolusi Kuba
Tahun
1924, Kuba dipimpin Gerrado Machado(pemerintahannya ditaktor). Berbagai
kelompok masyarakat mulai menunjukkan perlawanan. Akhirnya, tahun1940
pemerintahan Machado ditumbangkan oleh kekuatan militer pimpinan Fulgencio
Batista. Tahun 1940-1944, Kuba di bawah kekuasaan ditaktor Batista.
Pemerintahan dictator Batista sempat berakhir pada tahun 1944 dengan
terpilihnya Carllos Prio. Namun, Batista kembali berkuasa tahun 1952-1958.
Dalam pemerintahannya yang kedua ini, Batista mendapat perlawanan dari 2
kelompok besar, yaitu kelompok The Second Front pimpinan Eloy Guierez dan
kelompok revolusioner pimpinan Fidel Castro.
26 Juli
1953, penyerangan Castro ke pangkalan militer besar pasukan Batista berhasil
menggugah masyarakat Kuba walau gagal. Castro dipenjara hingga 1955. Setelah
dibebaskan, Castro ke Meksiko bertemu Che Guevara. Tahun 1956, mereka bersama
pasukan kembali menyerang pasukan Batista. Akhirnya, pasukan Castro dipimpin
Che Guevara dan Camilo Cienfuegos mengalahkan kekuatan militer Batista di Kuba
pada Maret 1958. kemudian, Castro memimpin Kuba dengan haluan Komunis.
Ketegangan
Perang Dingin antara Kuba-AS memuncak Oktober 1962 “Krisis Misil Kuba”. Hasil
laporan mata-mata AS di Kuba membuat presiden AS John F. Kenedy memblokade
perairan di sekitar Kuba untuk mencegah kelangsungan proyek pembangunan
instalasi nuklir Uni Soviet di Kuba. Krisis Misil Kuba berakhir dengan
kesepakatan Nikita Khruschev dan John F. Kenedy dalam 2 poin. Pertama, Uni
Soviet menghentikan pembangunan instalasi nuklirnya di Kuba. Kedua, AS dilarang
meng-invasi Kuba.
F.
Hubungan Perang
Vietnam dengan perkembangan politik di kawasan Asia Tenggara
Perang
Vietnam(1955-1975) serupa perang Korea mengakibatkan pecahnya Negara menjadi 2
(Vietnam Utara / komunis – Vietnam Selatan / Demokratis). Perpecahan berawal dari perseteruan Viet Minh dan Perancis yang ingin kembali menguasai Indocina. Perang dari tahun 1946-1954 ini berakhir dengan gencatan senjata, hasil konferensi di Jenewa tahun 1954. Dan ditetapkan titik garis 17 derajat sebagai demarkasi antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Vietnam Utara diperuntukkan bagi Viet Minh, dipimpin Ho Chi Minh. Vietnam Selatan diperuntukkan bagi Perancis, dipimpin PM Ngo Dinh Diem. Kesepakatan Jenewa tahun 1954 ini menghasilkan badan International Control Committee untuk melaksanakan pemilu untuk menyatukan 2 Vietnam. Namun, ditolak. Dalam pemerintahannya, Ngo Dinh Diem didukung AS. Kekuatan Viet Cong / Viet Minh semakin membesar dengan berdirinya organisasi National Front For Liberation of Vietnam sebagai penerus Viet Cong. Kebijakan Presiden AS John F. Kenedy mengirim bantuan ke Vietnam untuk mencegah agresi Viet Cong.
(Vietnam Utara / komunis – Vietnam Selatan / Demokratis). Perpecahan berawal dari perseteruan Viet Minh dan Perancis yang ingin kembali menguasai Indocina. Perang dari tahun 1946-1954 ini berakhir dengan gencatan senjata, hasil konferensi di Jenewa tahun 1954. Dan ditetapkan titik garis 17 derajat sebagai demarkasi antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Vietnam Utara diperuntukkan bagi Viet Minh, dipimpin Ho Chi Minh. Vietnam Selatan diperuntukkan bagi Perancis, dipimpin PM Ngo Dinh Diem. Kesepakatan Jenewa tahun 1954 ini menghasilkan badan International Control Committee untuk melaksanakan pemilu untuk menyatukan 2 Vietnam. Namun, ditolak. Dalam pemerintahannya, Ngo Dinh Diem didukung AS. Kekuatan Viet Cong / Viet Minh semakin membesar dengan berdirinya organisasi National Front For Liberation of Vietnam sebagai penerus Viet Cong. Kebijakan Presiden AS John F. Kenedy mengirim bantuan ke Vietnam untuk mencegah agresi Viet Cong.
Akhir
tahun 1970, proses menuju pendamaian mulai digagas. Namun, Maret 1972, Vietnam
Utara menganeksasi zona demiliterisasi dan provinsi Quang Tri di Vietnam
Selatan. Rencana menuju perdamaian pun gagal dan digagas kembali pada 27
Januari 1973. Akhirnya, Kesepakatan perdamaian dengan gencatan senjata antara
Vietnam Utara - Vietnam Selatan - AS “The Paris Accords” ditandatangani 31
Januari 1973. Namun, tahun 1974, tentara Viet Cong mulai menganeksasi beberapa
daerah di Vietnam Selatan. Maka, presiden Vietnam Selatan Nguyen Van Thieu pada
21 April 1975 mengundurkan diri dan terbang ke Taiwan. Pada 2 Juli 1976,
dibentuk pemerintahan militer di Saigon sebagai kemenangan Vietnam Utara. Nama
kota Saigon diubah menjadi Ho Chi Minh.
Selanjutnya,
penyebaran paham komunisme di Asia Tenggara didalangi oleh lembaga Uni Soviet
“Comitern”. Tokoh Inm
adalah salah satu negara di Semenanjung Indocina yang berada di wilayah Asia
Tenggara. Vietnam mempunyai sejarah dan kaitan yang erat dengan perkembangan
Perang Dingin yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Akibat
perebutan pengaruh dan perluasan ideologi dari dua negara adidaya itu
menyebabkan terjadinya perang saudara di wilayah Vietnam. Perang antara rezim
Republik Vietnam Selatan yang didukung oleh Amerika Serikat dan rezim Republik
Demokrasi Vietnam (Vietnam Utara) yang bergabung dengan Pemerintah Revolusioner
Vietnam Selatan, termasuk pasukan Viet Cong yang didukung Uni Soviet dan RRC
disebut Perang Vietnam. Perang saudara itu berlangsung cukup lama, yaitu sejak
tahun 1950 sampai dengan tahun 1975.
1.
Vietnam sebelum Perang Dunia II
Negara Eropa yang pertama mendarat di Vietnam adalah
Prancis. Kedatangan Prancis di Vietnam terjadi pada sekitar akhir abad ke-18.
Seperti penjelajah samudra dari negara Eropa lainnya, Prancis kemudian
melakukan kolonisasi di Vietnam. Wilayah Vietnam yang luas dibagi menjadi tiga
daerah protektorat, seperti Tonkin di utara, Annam di tengah, dan Koncincina di
selatan. Pada tahun 1887 ketiga protektorat tersebut disatukan dengan
protektorat Kampuchea yang dibentuk pada tahun 1875. Kesatuan protektorat itu
disebut Uni Indocina. Semangat cinta tanah air dan kebangsaan di Vietnam mulai
bangkit setelah Perang Dunia I berakhir. Para nasionalis Vietnam bangkit dan
bersatu dalam Partai Nasional Vietnam.
Pada tahun 1940 Jepang menjadi penguasa baru di
Vietnam. Prancis tidakmampu mempertahankan wilayah Vietnam karena negaranya
sendiri di Eropa telah dikuasai oleh Jerman. Jadi, Prancis lebih memusatkan
kekuatannya untuk membebaskan negerinya.
Partai Komunis Vietnam yang berkembang pada masa kolonial Prancis ternyata sangat membenci Jepang. Oleh karena itu, Partai Komunis Vietnam berusaha membentuk suatu wadah perjuangan bersama dengan kelompok nasionalis di Vietnam dengan nama Viet Minh atau Liga Vietnam Merdeka.
Partai Komunis Vietnam yang berkembang pada masa kolonial Prancis ternyata sangat membenci Jepang. Oleh karena itu, Partai Komunis Vietnam berusaha membentuk suatu wadah perjuangan bersama dengan kelompok nasionalis di Vietnam dengan nama Viet Minh atau Liga Vietnam Merdeka.
Organisasi Viet
Minh merupakan hasil kongres yang diselenggarakan kaum komunis pada tanggal 19
Mei 1941 di Chiangsi, Provinsi Kwangsi. Pada awal pembentukannya Viet Minh
bersama Viet Nam Doc Lap Dong Minh. Tujuannya adalah melenyapkan dominasi
Prancis dan kekuasaan Jepang. Pemimpin organisasi Viet Minh adalah Ho Chi Minh.
Rakyat Vietnam lebih mengenalnya sebagai Bapak Nasionalisme Vietnam daripada
tokoh komunis.
Posisi Jepang dalam Perang Asia Pasifik sebagai bagian dari Perang Dunia II mulai terdesak.
Posisi Jepang dalam Perang Asia Pasifik sebagai bagian dari Perang Dunia II mulai terdesak.
Pada bulan
Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Kondisi demikian itu
menyebabkan kedudukan Viet Minh di Vietnam makin kuat. Bao Dai, penguasa
Vietnam yang merupakan boneka Jepang menyerahkan kekuasaannya pada Ho Chi Minh
pada tanggal 25 Agustus 1945. Melihat situasi yang sangat menguntungkan bagi
Viet Minh maka pada tanggal 25 September 1945 Ho Chi Minh memproklamasikan
kemerdekaan Vietnam dengan nama Republik Demokrasi Vietnam. Pusat
pemerintahannya di Hanoi. Namun, Viet Minh tidak berhasil di selatan.
2.
Vietnam
setelah Perang Dunia II
Perang Dunia II dimenangkan
oleh kelompok Sekutu. Prancis yangtergabung dalam kelompok Sekutu bermaksud
kembali melakukan kolonisasidi Vietnam. Niat Prancis mendapat dukungan penuh
dari Inggris. Keinginan Prancis untuk berkuasa kembali di Vietnam tentu saja
mendapat perlawanan dari Viet Minh. Akibatnya, Vietnam mulai tahun 1946
bergejolak lagi dengan berbagai pertempuran antara Viet Minh dan Prancis yang
dibantu Inggris. Agar berhasil menguasai Vietnam, Prancis menjalankan politik
memecah belah dan adu domba.
Sementara itu,
Viet Minh pada tahun 1949 mulai bangkit kekuatannya. Hal itu disebabkan Viet
Minh mendapat bantuan persenjataan dari Cina. Dukungan juga didapatkan dari
negara Uni Soviet sebagai sesama negara komunis. Viet Minh karena merasa telah
kuat, kembali melancarkan serangan pada pertahanan Prancis. Wilayah luar kota
berhasil dikuasai tentara Viet Minh. Sementara itu, Prancis hanya mampu
bertahan di kota-kota.
Merasa kepentingannya
terancam, Blok Barat menuntut segera diadakan gencatan senjata dan perundingan.
Viet Minh sebenarnya menolak perintah tersebut karena selangkah lagi mereka
akan menyatukan Vietnam. Namun, akibat didesak Cina dan Uni Soviet yang
merupakan negara pendukungnya, Viet Minh memenuhi tuntutan itu. Pada bulan
Februari 1954, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet mengadakan
pertemuan di Berlin, Jerman. Pertemuan itu membahas tentang penyelesaian
masalah Perang Korea dan Perang Vietnam. Sebagai realisasinya, akan
diselenggarakan Konferensi Jenewa pada tanggal 20 Juli 1954 yang membuat keputusan,
antara
lain:
a. mengakui kemerdekaan negara Kampuchea, Laos, dan Vietnam;
b. menyetujui bahwa wilayah Vietnam terbagi atas Vietnam Utara dan Vietnam Selatan;
c. akan segera diadakan pemilu pada bulan Juli 1956 untuk menyatukan Vietnam, di bawah pengawasan Komisi Pengawas Internasional.
lain:
a. mengakui kemerdekaan negara Kampuchea, Laos, dan Vietnam;
b. menyetujui bahwa wilayah Vietnam terbagi atas Vietnam Utara dan Vietnam Selatan;
c. akan segera diadakan pemilu pada bulan Juli 1956 untuk menyatukan Vietnam, di bawah pengawasan Komisi Pengawas Internasional.
Perjanjian
Jenewa ternyata tidak mampu menyelesaikan masalah Vietnam. Perjanjian Jenewa
justru mengesahkan Vietnam terbagi atas Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.
Wilayah Vietnam Utara bernama Republik Demokrasi Vietnam dan wilayah Vietnam
Selatan bernama Republik Vietnam. Kedua negara itu mempunyai ideologi dan
perilaku yang berbeda. Vietnam Utara berideologikan sosialis komunis, sedangkan
Vietnam Selatan berideologikan liberal kapitalis.
Sekali lagi
tragedi kemanusiaan dan pelanggaran hak asasi manusia terjadi akibat pembagian
wilayah.donesia DN Aidit pernah dididik di
Comitern
G.
Hubungan Perkembangan Teknologi
Persenjataan dan Ruang Angkasa dengan kondisi Keamanan Dunia
1.
Perkembangan
Teknologi Persenjataan
Persaingan
yang paling mencolok dalam masa perang dingin adalah dibidang militer. Kedua
negara adidaya itu saling berlomba menciptakan berbagai senjata yang mutakhir
dan mematikan, misalnya bom.
Bom adalah senjata ledak yang lazim digunakan dalam
perang. Bom
terdiri atas wadah logam yang diisi dengan bahan peledak atau bahan kimia yang
bisa melukai dan menewaskan orang serta merusak gedung, bangunan dan
benda-benda lain di sekitarnya.
Bom
atom dibuat pertama kali oleh Amerika Serikat pada tanggal 16 Juli 1946 di alamo
Gardo, New Moxico. Kemudian dipakai untuk menghancurkan kota Hiroshima dan
Nagasaki di Jepang. Tenaga atom yang ditimbulkan bom ini akan menimbulkan
radiasi yang dalam jumlah basar dapat berakibat fatal. Selain itu, debu
radioaktif dan endapan dari awan yang tertiup dan berterbaran di daratan dapat
mengakibatkan kerusakan tanaman serta membinasakan hewan dan manusia. Pada jangka panjang ledakan bom atom akan mengakibatkan
kanker dan kematian pada manusia serta akan mengalami kerusakan genetis.
Pada tahun 1949 Uni Soviet juga berhasil menciptakan dan
melakukan uji coba peledakan bom atomnya. Sehingga menimbulkan kecemasan pada
Amerika Serikat dan berusaha mencari dan menciptakan bom tandingannya dan
akhirnya berhasil menciptakan bom hidrogen. Bom hidrogen mendapatkan tenaga
dari penggabungan inti-inti atom hidrogen berat deuteron. Ledakan yang
ditimbulkan oleh bom hidrogen jauh lebih dahsyat dibanding bom atom karena bom
ini akan menghasilkan bola api dan memunculkan awan cendawan. Bom hidrogen
proses fusinya dapat dimanfaatkan untuk maksud pertahanan dan tujuan damai.
Pada tahun 1953 Uni Soviet juga berhasil menciptakan dan mengembangkan bom
hidrogennya.
Kedua negara adidaya ini berlomba-lomba menciptakan bom
dan persenjataan nuklir. bom nuklir adalah sebuah bom yang memiliki daya ledak
luar biasa yang berasal dari peristiwa pembelahan dan penggabungan inti-inti
atom. Efek yang ditimbulkan merupakan akibat dari pelepasan energi yang sangat
besar dalam waktu singkat. Persenjataan nuklir adalah persenjataan dalam
kategori nonkonvensional yang daya ledaknya berasal dari energi yang dihasilkan
oleh reaksi nuklir. Bom ini sangat membahayakan umat manusia.
Usaha untuk menyelesaikan Perang Dingin ini adalah dengan
bekerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan. Organisasi pertahanan yang
dibentuk selama Perang Dingin, seperti SEATO, ANZUS, NATO, dan Pakta Warsawa.
Selain tiu juga dilakukan perundingan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan
Uni Soviet melalui Strategic Arms Talks
(SALT) atau Perundingan Pembatasan Persenjataan Strategi dan Strategic Arms Reduction Treaty (START)
atau Perundingan Pengurangan Persenjataan Strategi.
Perundingan SALT secara umum bertujuan untuk :
a. Memperkecil kemungkinan terjadinya perang nuklir
b. Apabila perang tidak dihindarkan, diharapkan akibatnya
tidak terlalu menghancurkan
c. Menghemat biaya pertahanan
d. Mencegah terjadinya perlombaan senjata strategis
Bentuk persetujuan yang dicapai :
a. Perjanjian
Nonpoliferasi Nuklir (Nonpoliferation
Treaty)
Dilaksanakan
pada tahun 1968 yang diikuti oleh negara Inggris, Amerika Serikat, dan Uni
Soviet yang menyepakati bahwa mereka tidak akan menjual senjata nuklir atau
memberikan informasi kapada negara-negara nonnuklir.
b. Perundingan Pembatasan Persenjataan Strategi (Strategic Arms Talks/SALT I)
Ditandatangani
oleh Richard Nixon, Presiden Amerika Serikat dan Leonid Breshnev, Sekjen Partai
Komunis Uni Soviet pada tanggal 26 Mei 1972. Menyepakati untuk :
1) pembatasan
terhadap sistem pertahanan antipeluru kendali (Anti-Balistic Missiel=ABM)
2) Pembatasan
senjata-senjata ofensif strategis
c. Perundingan
Pengurangan Persenjataan Strategi (Strategic
Arms Reduction Treaty /START)
Dilakukan
oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet pada tahun 1982 yang menyepakati bahwa
kedua negara adidaya akan memusnahkan persenjataan nuklir yang dapat mencapai
sasaran jarak menengah.
2.
Pengeksploitasian Ruang Angkasa
a)
Persaingan
antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
Teknologi penerbangan antariksa terjadi ketika era Perang
Dingin dan persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia). Teknologi
roket yang merupakan dasar dari sistem penerbangan antariksa pada mulanya
dikembangkan untuk keperluan persenjataan. Diciptakan oleh ilmuan Jerman
bernama Wehrner Von Braun.
Rusia unggul lebih dahulu dengan keberhasilannya
meluncurkan satelit yang pertama di dunia dengan nama Sputnik I pada 4 Oktober
1957 dan pada tanggal 31 Januari 1958 Amerika Serikat juga berhasil meluncurkan
satelit pertamanya yang bernama Explorer serta pada tanggal 12 April 1961 Rusia
kembali meluncurkan manusia pertama ke angkasa luar yang bernama Yuri
Alekseyivich Gagarin, seorang mayor Angkata Udara Rusia yang meluncur dengan
kapsul Vostok I. Kemudian disusul oleh Amerika Serikat yang meluncurkan
astronaut pertamanya, Alan B Shepard dengan kapsul Mercury 7. Kemudian Amerika
Serikat berhasil mengirim pesawat pengorbit pada tanggal 20 Februari 1962
dengan kapsul Friensip 7 yang diwakili oleh Letkol. John Herschel Glenn.
Rusia mengirim wahana tak berawak Lunik II pada 14
September ke bulan karena peralatannya rusak akibat hard landing jadi tidak
mampu mengirim data apaun ke bumi. Pada Februari, Rusia juga mendaratkan
wahananya Lunik IX secara Soft landingdi bulan. Sementara itu, Amerika Serikat
juga berhasil melakukan pendaratan lunak pada tahun 1966. Setahun kemudian,
berhasil mengirim gambar TV pertama dari permukaan bulan. Puncaknya pada 17
Juli 1969, ketika Neil Amstrong dan Edwin Aldrin adalah orang pertama yang
menginjakkan kaki di bulan melalui misi Apollo 11. kemudian dilanjutkan dengan
misi Apollo 12 (November 1969), Apollo 14 (Februari 1971), Apollo 15 (Agustus
1971), Apollo 16 (April 1972) dan Apollo 17 (Desember 1972). Sementara
itu, Rusia pernah mengirim modul Lunkhod I pada 17 November 1970. Modul berupa robot yang dikendalikan dari bumi.
Persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet terus
berlanjut dalam bidang penguasaan ruang angkasa. Akibatnya, pengiriman misi
berawak membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain itu cara ini sangat
beresiko karena jika terjadi kecelakaan di ruang angkasa akan mustahil untuk
melakukan pertolongan. Maka pada tahun 1970-an, NASA mulai mengembangkan
pesawat ulang-alik. Amerika Serikat kembali meluncurkan pesawat ulang-alik
pertamanya, Columbia pada bulan Juni 1981. Pesawat ulang-alik Challenger meledak saat peluncuran pada tanggal
28 Februari 1986 dan menewaskan 7 orang awak. Kemudian juga terjadi kecelakaan
yang menimpa Columbia I, Februari 2003, ketika itu pesawat meledak di udara
sesaat setelah memasuki atmosfir bumi dalamproses pendaratan.
Rusia
juga sempat mengembangkan pesawat ulang-aliknya sendiri yang barnama Buran (Badai Salju). Tahun 1988, Buran
sempat diuji cobakan dalam sebuah penerbangan tanpa awak. Akibat dari krisis
politik maupun ekonomi yang melanda Rusia akhirnya proyek ini dibubarkan.
Pecahnya Uni Soviet membawa malapetaka bagi program antariksa Rusia.
Kini, Amerika Serikat dan Rusia bersama-sama dengan
negara maju lainnya bahu-membahu mengembangkan Stasiun Luar Angkasa
Internasional (International Space
Station) . selain itu teknologi roket tidak lagi merupakan monopoli Amerika
Serikat dan Rusia. Tercatat negara-negara seperti Jepang, India, Cina, dan Uni
Eropa juga telah berhasil mengembangkan teknologi roketnya sendiri.
b) Perkembangan di Cina
Cina berhasil mengirim manusia ke orbit dengan Roket Long March 2F yang
membawa kapsul Shenzhou V. Roket Long March 2F merupakan
kendaraan peluncur hasil pengmbangan para ilmuan Cina dan merupakan roket
konvensional bertingkat tiga dengan empat roket tambahan pada tingkat pertama
yang berfungsi sebagai booster.
c) Perkembangan di Indonesia
Indonesia belum terlibat langsung dalam eksplorasi ruang angkasa, tetapi
Indonesia sudah mempunyai pengalaman dalam pengeksploitasi teknologi ke
antariksa. Pada tanggal 9 Juli 1976 indonesia berhasil meluncurkan satelit
Palapa A1 dan pada tanggal 19 juni 1983 satelit Palapa B1 juga berhasil
diluncurkan ke antariksa. Pada er 1980-an, Indonesia bahkan sempat menyiapkan
astronautnya untuk mengikuti misi ulang-alik tetapi karena tejadi bencana Challenger misi ini dibatalkan. Pada
tahun 2003, Indonesia juga mulai berancang-ancang membuat satelit mikro melalui
kerja sama dengan Universitas Berlin, Jerman. Namun pengembangan roket ini
kurang berhasil dan akhirnya dihentikan.
