Senin, 03 November 2014

Indonesia di Tengah Perubahan Politik Dunia
A. Akhir Perang Dunia II
B. Indonesia dalam Hubungan Dekolonisasi di Asia dan Afrika
C. Perkembangan Politik Dunia Pasca Perang Dunia II
D. Indonesia di Tengah Perubahan Dunia
E. Perluasan Perang Dingin di Luar Eropa
F. Hubungan Perang Vietnam dengan Perkembangan Politik di Asia Tenggara
G. Hubungan Perkembangan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa dengan Kondisi Keamanan Dunia
A.    Akhir Perang Dunia II
Reims, Perancis, 7 Mei 1945, Jerman menyetujui penyerahan tanpa syarat kepada sekutu. Satu hari kemudian, Perang Dunia II berakhir, setidaknya di Eropa.
16 April 1945, Tentara Merah Soviet siap untuk menyerang kota Berlin dari arah timur. Hanya segelintir pasukan bersenjata Nazi Wehrmacht dan skuadron pelindung SS yang masih bertahan melindungi kota ini.
Pada hari yang sama, Tentara Merah pimpinan Marsekal Zhukov mencapai pinggiran kota Berlin, semakin dalam menembus jantung Jerman. Sementara itu dari barat, pasukan AS juga semakin mendekat. Tanggal 25 April, stasiun radio BBC melaporkan, “Timur dan Barat telah bertemu. Pada hari Rabu, 25 April 1945, pukul 4:40, tentara ke 12 pimpinan Jenderal Bradley dan pasukan Soviet pimpinan Marsekal Konevs bertemu di Torgau, Elbe.”






25 April 1945, pasukan AS dan pasukan Soviet bertemu di Torgau
Namun di jalanan kota Berlin pertempuran masih berlangsung dengan sengit. Pasukan Jerman terus melakukan perlawanan terhadap Tentara Merah. “Berlin terus berjuang. Berlin percaya pada pemimpin!“ disuarakan radio pemerintah Jerman.
Tanggal 28 April, Adolf Hitler menerima berita, Tentara Merah tidak terbendung lagi untuk memasuki gedung pemerintahan Reichkanzlei. Lewat upacara kilat, Hitler menikahi kekasihnya, Eva Braun, menulis wasiat politiknya dan menunjuk Laksamana Dönitz sebagai penggantinya. Hitler tidak menginginkan tentara Soviet menemukan dirinya baik dalam keadaan hidup ataupun mati. Tanggal 30 April 1945, pukul 15:30, Hitler menembak mati dirinya sendiri, Eva Braun meminum racun. Sesuai kehendak Hitelr, kedua mayat kemudian dikremasi.
Dipimpin para jenderal yang fanatik, pasukan Jerman terus bertempur mempertahanan Berlin. Pertempuran di hari-hari terakhir di Berlin telah memakan korban jiwa lebih banyak dari jumlah korban akibat serang udara selama bertahun-tahun sebelumnya. Tanggal 2 Mei, akhirnya pasukan Jerman di Berlin menyerah. Namun pengganti Hitler, Dönitz, memerintahkan pasukan di kota-kota lainnya untuk terus bertempur, karena ia berusaha untuk mencegah penyerahan tanpa syarat sepenuhnya dan berharap untuk dapat menempatkan sebanyak mungkin pasukannya di wilayah yang dikendalikan oleh pihak Sekutu Barat.
Penandatanganan penyerahan tanpa syarat jerman di reims, Perancis, 7 Mei 1945
Pasukan Jerman tidak mampu bertahan lama. Tanggal 7 Mei 1945, di markas besar Jenderal Dwight D. Eisenhower di Reims, Perancis, delegasi Jerman harus menyetujui penyerahan tanpa syarat. Kepada Jerman, Dönizt menyampaikan pesan, “Pada tanggal 8 Mei pukul 23:00 senjata diletakkan.“
Atas tuntutan Stalin, proses di Reims harus diulang di Berlin dihadapan Marsekal Zhukov. Pada malam hari menjelang tanggal 9. Mei, dokumen penyerahan Jerman ditandantangani untuk kedua kalinya. Perang Dunia II berakhir di Eropa. Lebih dari 60 juta orang telah tewas, sebelum Presiden Amerika Serikat Truman mengumumkan, “Bendera kebebasan berkibar di seluruh Eropa.“
B.     Indonesia dalam Hubungan Dekolonisasi di Asia dan Afrika
1.      Gerakan Non Blok ( Non Alignment)
Negara yang tidak memihak blok barat maupun blok timur
a.      Latar Belakang
Munculnya Blok Barat dan Blok Timur yang saling bersaing untuk memperbutkan pengaruh di dunia internasional yang akan mendorong timbulnya persekutuan militer dan perlombaan senjata
b.      Pelopor Gerakan Non Blok
·         Yoseph Bros Tito ( Yugoslavia )
·         Ir. Soekarno ( Indonesia )
·         Gamal Abdul Nasser ( Mesir )
·         Jawaharlal Nehru ( India )
·         Nkrumah Kwame ( Ghana )
c.       Tujuan Gerakan Non Blok
Memajukan perdamian dunia dan menjalin kerjasama bidang ekonomi, sosial dan politik
d.      KTT  Gerakan  NON BLOK
KTT Non Blok   I            1 – 6 September 1961 di Beograd, Yugoslavia
KTT Non Blok   II                5 – 10 Oktober 1964 di Kairo, Mesir
KTT  Non Blok  III               8 – 10 September 1970 di Lusaka, Zambia
KTT  Non Blok  IV               5 – 9 September 1973 di Algier, Aljazair
KTT  Non Blok V                 16 – 19 September 1976 di Colombo, Srilanka
KTT  Non Blok  VI               3 - 9 September 1979 di Havana, Cuba
KTT  Non Blok  VII             7 – 12 Maret 1983 di New Delhi, India
KTT  Non Blok  VIII            1 - 6 September 1986 di Harare, Zimbabwe
KTT  Non Blok  IX               4 - 7 September 1989 di Beograd, Yugoslavia
KTT  Non Blok  X                1-6 September 1992 di Jakarta, Indonesia
KTT  Non Blok  XI               16-22 Oktober 1995 di Cartagena, Colombia
2.      Easrt ASEAN ( Association of South Asian Nations)
a)      Didirikan berdasarkan Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967 yang ditandatangani lima menluantara lain :
·         Adam Malik ( Indonesia )
·         Tun Abdul Razak ( malaysia )
·         Thanat Khoman ( Thailand )
·         S. Rajaratnam ( Singapura )
·         Narcisco Ramos ( Filiphina )
b)      Latar Belakang Terbentuknya ASEAN
Adanya  5 faktor pendorong yaitu :
a.       Hubungan sejarah masa lampau         
b.      Persamaan Dasar Kebudayaan
c.       Perasaan senasib sepenanggungan
d.      Kepentingan yang sama
e.       Persamaan letak geografis
c)      Negara-negara anggota ASEAN
·         Indonesia
·         Malaysia
·         Filiphina
·         Singapura
·         Thailand
·         Brunei Darussalam ( 7 Januari 1984 )
·         Vietnam ( 28 Juli 1995 )
·         Laos ( 23 Juli 1997 )
·         Myanmar ( 23 Juli 1977)
·         Kamboja ( 16 Desember 1998 )
d)     KTT Negara-negara ASEAN
KTT I                   23 – 24 Februari 1976 di Denpasar, Indonesia
KTT II                 4 - 5 Agustus 1977 di Kuala Lumpur, Malaysia
KTT III                14 - 15 Desember 1987 di Manila, Filipina
KTT IV                27 - 28 Februari 1992 di Singapura
KTT V                 14 - 15 Desember 1995 di Bangkok, Thailand
KTT VI                15-17 Desember 1998 di Hanoi, Vietnam
3.      OKI ( Organisasi Konferensi Islam )
Didirikan pada tanggal 25 September 1969 berdasar Deklarasi Rabat (Maroko) atas prakarsaRaja Hussein II (Maroko) dan Raja Faisal ( Arab Saudi )
a.       Latar Beakang :
1)      Pebakaran Masjidil Aqsho oleh Israel
2)      Diudukinya wilayah negara-negara Arab oleh Israel sebagai akibat Perang Arab-Israel tahun 1967
3)      Didudukinya Yerusalem oleh Israel
b.      KTT Negara-negara OKI
KTT  I      diselenggarakan di  Rabat, Maroko ( 1969)
KTT  II    diselenggarakan di  Lahore, Pakistan (1974)
KTT  III   diselenggarakan di  Thaif, Arab Saudi (1981)
KTT  IV   diselenggarakan di  Casablanca, Maroko (1984)
KTT  VIII  diselenggarakan di  Teheran, Iran (1997)
1.      Lahirnya Negara-negara Adikuasa
Negara Adikuasa adalah negara besar yang mampu mempengaruhi negara-negara lain dengan kekuatan/kekuasaan yang dimilikinya. Ada beberapa faktor yang mendorong negara adikuasa mampu mempengaruhi negara lain :
Faktor politik
Faktor ideologi
Faktor ekonomi
Faktor militer
Negara-negara kecil yang menjadi kawan atau sekutu negara adikuasa disebut negara satelit.Negara adikuasa yang dimaksud adalah Amerika dan Uni Sovyet.Kedua negara tersebut terus melebarkan sayapnya dengan menanamkan pengaruhnya kepada negara-negara lain.Politik semacam ini dikenal dengan Aliansi(politik mencari kawan).
2.      Perang Dingin
Perang dingin adalah ketegangan- ketegangan yang terjadi antara Amerika dan Uni Sovyet di berbagai kawasan
D.    Indonesia di Tengah Perubahan Dunia
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang teerlibat perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal karena keganasan perang, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan.
Dampak Perang Dunia bagi Dunia:
1)      Bidang Politik
Kemenangan pihak sekutu (Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet) dalam mengakhiri Perang Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat dalam memberikan bantuan (perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya perang dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan hegemoni negara-negara besar seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis yang sudah berabad-abad memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut.
Uni Soviet dan Amerika Serikat saling berlomba menanamkan pengaruhnya pada negra lain dengan berbagai cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia terbagi menjadi 2 dimana negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina, Korea Utara, Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang selanjutnya dikenal dengan Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan banyak negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan Amerika Serikat yang selanjutnya dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana Amerika Serikat dengan ideologi Liberalis-Kapitalis (paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal dari kebaikan hidup) sementara Uni Soviet dengan ideologi Sosialis-Komunis(paham yang menghendaki suatu masyarakat disusun secara kolektif agar menjadi masyarakat yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi internasional mengalami polarisasi yaitu liberalisme versus sosialisme-komunisme.
Munculnya politik memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai negara sebagai dampak dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa tersebut, seperti negara Jerman, Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi liberal dan sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
Munculnya negara-negara baru dan merdeka di Asia-Afrika yang merupakan bekas jajahan bangsa barat seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan Filipina. (dampak positif)

2)      Bidang Ekonomi
Perekonomian dunia terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat pada negara, dan sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberal berlaku di negara-negara kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-negara komunis. Dan sistem ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru merdeka
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada Amerika.
Amerika Serikat akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali perekonomian dunia, seperti:
a)      Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan memenuhi kesepakatan sebagai berikut.
1)      Amerika Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2)      Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
·         Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
·         Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
·         Mencegah terjadinya inflasi.
·         Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
·         Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
·         Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
·         Bantuan akan dihentikan apabila di negara peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951 maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan meluasnya paham komunis.
b)      Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani dan Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.
c)      Point Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi kepada negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada negara-negara berkembang khususnya Asia.
E.     Perluasan Perang Dingin di Luar Eropa
1.      Pemerintah komunis Cina
Tahun 1923, Partai Komunis Cina dipimpin Mao Zedong melakukan aliansi dengan Partai Koumintang pimpinan Sun Yat Sen. Dalam proklamasi kemerdekaan Cina 1 Oktober 1949, Partai Komunis Cina menjadi partai pemegang mandat pemerintahan menggantikan Partai Koumintang pimpinan Chiang Kai Sek. Kemudian, Chiang Kai Sek pindah ke Taiwan dan mendirikan pemerintahan demokratis. AS mendukung pemerintahan Chiang Kai Sek di Taiwan.
Dari sudut pandang kekuatan militer, Cina dibantu Uni Soviet, mulai membangun teknologi persenjataan nuklirnya tahun 1957 untuk menangkal serangan Negara lain. Aliansi Uni Soviet-Cina tahun 1949-1950 menjadi penyebab kemunculan poros Barat-Timur. Hal ini membuat AS melebarkan fokusnya ke Asia juga. Parameternya adalah pemberian bantuan militer AS di Vietnam Selatan dan Korea Selatan.
2.      Perang Korea
Awal PD II, Uni Soviet menduduki Korea. 10 Agustus 1945, AS mengeluarkan kebijakan untuk menduduki Korea Selatan dalam rangka membendung ekspansi Uni Soviet. Selanjutnya, AS dan Uni Soviet mendukung berdirinya rezim di daerah kekuasaan masing-masing. Rezim I Korea Selatan dipimpin Syngman Rhee (anti-komunis), Rezim I Korea Utara dipimpin Kim II Sung. Kedua Rezim dibentuk tahun 1946. Titik garis batas antara ke-dua Korea terletak di garis lintang 38 derajat.
Invasi pasukan Korea Utara didukung Uni Soviet pada 25 Juni 1950 melewati garis batas 38 derajat menuju Korea Selatan berhasil memukul mundur pasukan Korea Selatan dan AS hingga ke Busan. Pada 15 September 1950, pasukan AS dipimpin jendral Douglas MacArtur mendarat di kawasan Inch’on, berhasil mengurung pasukan Korea Utara yang sudah terlanjur jauh memasuki Korea Selatan. Keikutsertaan Cina pada Oktober 1950 dalam perang Korea dikarenakan pasukan PBB (beraliansi dengan AS) masuk ke Korea Utara.
Akhirnya, negoisasi damai mulai digagas dengan terpilihnya presiden AS Dwight D. Eisenhower. Kesepakatan dicapai pada 27 Juli 1953 dalam 2 point. Pertama, garis lintang 38 derajat sebagai garis batas Korea Utara-Korea Selatan. Kedua, pengembalian tawanan perang ke Negara masing-masing.
3.      Revolusi Kuba
Tahun 1924, Kuba dipimpin Gerrado Machado(pemerintahannya ditaktor). Berbagai kelompok masyarakat mulai menunjukkan perlawanan. Akhirnya, tahun1940 pemerintahan Machado ditumbangkan oleh kekuatan militer pimpinan Fulgencio Batista. Tahun 1940-1944, Kuba di bawah kekuasaan ditaktor Batista. Pemerintahan dictator Batista sempat berakhir pada tahun 1944 dengan terpilihnya Carllos Prio. Namun, Batista kembali berkuasa tahun 1952-1958. Dalam pemerintahannya yang kedua ini, Batista mendapat perlawanan dari 2 kelompok besar, yaitu kelompok The Second Front pimpinan Eloy Guierez dan kelompok revolusioner pimpinan Fidel Castro.
26 Juli 1953, penyerangan Castro ke pangkalan militer besar pasukan Batista berhasil menggugah masyarakat Kuba walau gagal. Castro dipenjara hingga 1955. Setelah dibebaskan, Castro ke Meksiko bertemu Che Guevara. Tahun 1956, mereka bersama pasukan kembali menyerang pasukan Batista. Akhirnya, pasukan Castro dipimpin Che Guevara dan Camilo Cienfuegos mengalahkan kekuatan militer Batista di Kuba pada Maret 1958. kemudian, Castro memimpin Kuba dengan haluan Komunis.
Ketegangan Perang Dingin antara Kuba-AS memuncak Oktober 1962 “Krisis Misil Kuba”. Hasil laporan mata-mata AS di Kuba membuat presiden AS John F. Kenedy memblokade perairan di sekitar Kuba untuk mencegah kelangsungan proyek pembangunan instalasi nuklir Uni Soviet di Kuba. Krisis Misil Kuba berakhir dengan kesepakatan Nikita Khruschev dan John F. Kenedy dalam 2 poin. Pertama, Uni Soviet menghentikan pembangunan instalasi nuklirnya di Kuba. Kedua, AS dilarang meng-invasi Kuba.
F.     Hubungan Perang Vietnam dengan perkembangan politik di kawasan Asia Tenggara
Perang Vietnam(1955-1975) serupa perang Korea mengakibatkan pecahnya Negara menjadi 2
(Vietnam Utara / komunis – Vietnam Selatan / Demokratis). Perpecahan berawal dari perseteruan Viet Minh dan Perancis yang ingin kembali menguasai Indocina. Perang dari tahun 1946-1954 ini berakhir dengan gencatan senjata, hasil konferensi di Jenewa tahun 1954. Dan ditetapkan titik garis 17 derajat sebagai demarkasi antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Vietnam Utara diperuntukkan bagi Viet Minh, dipimpin Ho Chi Minh. Vietnam Selatan diperuntukkan bagi Perancis, dipimpin PM Ngo Dinh Diem. Kesepakatan Jenewa tahun 1954 ini menghasilkan badan International Control Committee untuk melaksanakan pemilu untuk menyatukan 2 Vietnam. Namun, ditolak. Dalam pemerintahannya, Ngo Dinh Diem didukung AS. Kekuatan Viet Cong / Viet Minh semakin membesar dengan berdirinya organisasi National Front For Liberation of Vietnam sebagai penerus Viet Cong. Kebijakan Presiden AS John F. Kenedy mengirim bantuan ke Vietnam untuk mencegah agresi Viet Cong.
Akhir tahun 1970, proses menuju pendamaian mulai digagas. Namun, Maret 1972, Vietnam Utara menganeksasi zona demiliterisasi dan provinsi Quang Tri di Vietnam Selatan. Rencana menuju perdamaian pun gagal dan digagas kembali pada 27 Januari 1973. Akhirnya, Kesepakatan perdamaian dengan gencatan senjata antara Vietnam Utara - Vietnam Selatan - AS “The Paris Accords” ditandatangani 31 Januari 1973. Namun, tahun 1974, tentara Viet Cong mulai menganeksasi beberapa daerah di Vietnam Selatan. Maka, presiden Vietnam Selatan Nguyen Van Thieu pada 21 April 1975 mengundurkan diri dan terbang ke Taiwan. Pada 2 Juli 1976, dibentuk pemerintahan militer di Saigon sebagai kemenangan Vietnam Utara. Nama kota Saigon diubah menjadi Ho Chi Minh.
Selanjutnya, penyebaran paham komunisme di Asia Tenggara didalangi oleh lembaga Uni Soviet “Comitern”. Tokoh Inm adalah salah satu negara di Semenanjung Indocina yang berada di wilayah Asia Tenggara. Vietnam mempunyai sejarah dan kaitan yang erat dengan perkembangan Perang Dingin yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Akibat perebutan pengaruh dan perluasan ideologi dari dua negara adidaya itu menyebabkan terjadinya perang saudara di wilayah Vietnam. Perang antara rezim Republik Vietnam Selatan yang didukung oleh Amerika Serikat dan rezim Republik Demokrasi Vietnam (Vietnam Utara) yang bergabung dengan Pemerintah Revolusioner Vietnam Selatan, termasuk pasukan Viet Cong yang didukung Uni Soviet dan RRC disebut Perang Vietnam. Perang saudara itu berlangsung cukup lama, yaitu sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 1975.
1.      Vietnam sebelum Perang Dunia II
Negara Eropa yang pertama mendarat di Vietnam adalah Prancis. Kedatangan Prancis di Vietnam terjadi pada sekitar akhir abad ke-18. Seperti penjelajah samudra dari negara Eropa lainnya, Prancis kemudian melakukan kolonisasi di Vietnam. Wilayah Vietnam yang luas dibagi menjadi tiga daerah protektorat, seperti Tonkin di utara, Annam di tengah, dan Koncincina di selatan. Pada tahun 1887 ketiga protektorat tersebut disatukan dengan protektorat Kampuchea yang dibentuk pada tahun 1875. Kesatuan protektorat itu disebut Uni Indocina. Semangat cinta tanah air dan kebangsaan di Vietnam mulai bangkit setelah Perang Dunia I berakhir. Para nasionalis Vietnam bangkit dan bersatu dalam Partai Nasional Vietnam.
Pada tahun 1940 Jepang menjadi penguasa baru di Vietnam. Prancis tidakmampu mempertahankan wilayah Vietnam karena negaranya sendiri di Eropa telah dikuasai oleh Jerman. Jadi, Prancis lebih memusatkan kekuatannya untuk membebaskan negerinya.
Partai Komunis Vietnam yang berkembang pada masa kolonial Prancis ternyata sangat membenci Jepang. Oleh karena itu, Partai Komunis Vietnam berusaha membentuk suatu wadah perjuangan bersama dengan kelompok nasionalis di Vietnam dengan nama Viet Minh atau Liga Vietnam Merdeka.
Organisasi Viet Minh merupakan hasil kongres yang diselenggarakan kaum komunis pada tanggal 19 Mei 1941 di Chiangsi, Provinsi Kwangsi. Pada awal pembentukannya Viet Minh bersama Viet Nam Doc Lap Dong Minh. Tujuannya adalah melenyapkan dominasi Prancis dan kekuasaan Jepang. Pemimpin organisasi Viet Minh adalah Ho Chi Minh. Rakyat Vietnam lebih mengenalnya sebagai Bapak Nasionalisme Vietnam daripada tokoh komunis.
Posisi Jepang dalam Perang Asia Pasifik sebagai bagian dari Perang Dunia II mulai terdesak.
Pada bulan Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Kondisi demikian itu menyebabkan kedudukan Viet Minh di Vietnam makin kuat. Bao Dai, penguasa Vietnam yang merupakan boneka Jepang menyerahkan kekuasaannya pada Ho Chi Minh pada tanggal 25 Agustus 1945. Melihat situasi yang sangat menguntungkan bagi Viet Minh maka pada tanggal 25 September 1945 Ho Chi Minh memproklamasikan kemerdekaan Vietnam dengan nama Republik Demokrasi Vietnam. Pusat pemerintahannya di Hanoi. Namun, Viet Minh tidak berhasil di selatan.
2.      Vietnam setelah Perang Dunia II
Perang Dunia II dimenangkan oleh kelompok Sekutu. Prancis yangtergabung dalam kelompok Sekutu bermaksud kembali melakukan kolonisasidi Vietnam. Niat Prancis mendapat dukungan penuh dari Inggris. Keinginan Prancis untuk berkuasa kembali di Vietnam tentu saja mendapat perlawanan dari Viet Minh. Akibatnya, Vietnam mulai tahun 1946 bergejolak lagi dengan berbagai pertempuran antara Viet Minh dan Prancis yang dibantu Inggris. Agar berhasil menguasai Vietnam, Prancis menjalankan politik memecah belah dan adu domba.
Sementara itu, Viet Minh pada tahun 1949 mulai bangkit kekuatannya. Hal itu disebabkan Viet Minh mendapat bantuan persenjataan dari Cina. Dukungan juga didapatkan dari negara Uni Soviet sebagai sesama negara komunis. Viet Minh karena merasa telah kuat, kembali melancarkan serangan pada pertahanan Prancis. Wilayah luar kota berhasil dikuasai tentara Viet Minh. Sementara itu, Prancis hanya mampu bertahan di kota-kota.
Merasa kepentingannya terancam, Blok Barat menuntut segera diadakan gencatan senjata dan perundingan. Viet Minh sebenarnya menolak perintah tersebut karena selangkah lagi mereka akan menyatukan Vietnam. Namun, akibat didesak Cina dan Uni Soviet yang merupakan negara pendukungnya, Viet Minh memenuhi tuntutan itu. Pada bulan Februari 1954, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet mengadakan pertemuan di Berlin, Jerman. Pertemuan itu membahas tentang penyelesaian masalah Perang Korea dan Perang Vietnam. Sebagai realisasinya, akan diselenggarakan Konferensi Jenewa pada tanggal 20 Juli 1954 yang membuat keputusan, antara
lain:
a. mengakui kemerdekaan negara Kampuchea, Laos, dan Vietnam;
b. menyetujui bahwa wilayah Vietnam terbagi atas Vietnam Utara dan Vietnam Selatan;
c. akan segera diadakan pemilu pada bulan Juli 1956 untuk menyatukan Vietnam, di bawah pengawasan Komisi Pengawas Internasional.
Perjanjian Jenewa ternyata tidak mampu menyelesaikan masalah Vietnam. Perjanjian Jenewa justru mengesahkan Vietnam terbagi atas Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Wilayah Vietnam Utara bernama Republik Demokrasi Vietnam dan wilayah Vietnam Selatan bernama Republik Vietnam. Kedua negara itu mempunyai ideologi dan perilaku yang berbeda. Vietnam Utara berideologikan sosialis komunis, sedangkan Vietnam Selatan berideologikan liberal kapitalis.
Sekali lagi tragedi kemanusiaan dan pelanggaran hak asasi manusia terjadi akibat pembagian wilayah.donesia DN Aidit pernah dididik di Comitern

G.    Hubungan Perkembangan Teknologi Persenjataan dan Ruang Angkasa dengan kondisi Keamanan Dunia
1.      Perkembangan Teknologi Persenjataan
Persaingan yang paling mencolok dalam masa perang dingin adalah dibidang militer. Kedua negara adidaya itu saling berlomba menciptakan berbagai senjata yang mutakhir dan mematikan, misalnya bom.
Bom adalah senjata ledak yang lazim digunakan dalam perang. Bom terdiri atas wadah logam yang diisi dengan bahan peledak atau bahan kimia yang bisa melukai dan menewaskan orang serta merusak gedung, bangunan dan benda-benda lain di sekitarnya.
Bom atom dibuat pertama kali oleh Amerika Serikat pada tanggal 16 Juli 1946 di alamo Gardo, New Moxico. Kemudian dipakai untuk menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Tenaga atom yang ditimbulkan bom ini akan menimbulkan radiasi yang dalam jumlah basar dapat berakibat fatal. Selain itu, debu radioaktif dan endapan dari awan yang tertiup dan berterbaran di daratan dapat mengakibatkan kerusakan tanaman serta membinasakan hewan dan manusia. Pada jangka panjang ledakan bom atom akan mengakibatkan kanker dan kematian pada manusia serta akan mengalami kerusakan genetis.
Pada tahun 1949 Uni Soviet juga berhasil menciptakan dan melakukan uji coba peledakan bom atomnya. Sehingga menimbulkan kecemasan pada Amerika Serikat dan berusaha mencari dan menciptakan bom tandingannya dan akhirnya berhasil menciptakan bom hidrogen. Bom hidrogen mendapatkan tenaga dari penggabungan inti-inti atom hidrogen berat deuteron. Ledakan yang ditimbulkan oleh bom hidrogen jauh lebih dahsyat dibanding bom atom karena bom ini akan menghasilkan bola api dan memunculkan awan cendawan. Bom hidrogen proses fusinya dapat dimanfaatkan untuk maksud pertahanan dan tujuan damai. Pada tahun 1953 Uni Soviet juga berhasil menciptakan dan mengembangkan bom hidrogennya.
Kedua negara adidaya ini berlomba-lomba menciptakan bom dan persenjataan nuklir. bom nuklir adalah sebuah bom yang memiliki daya ledak luar biasa yang berasal dari peristiwa pembelahan dan penggabungan inti-inti atom. Efek yang ditimbulkan merupakan akibat dari pelepasan energi yang sangat besar dalam waktu singkat. Persenjataan nuklir adalah persenjataan dalam kategori nonkonvensional yang daya ledaknya berasal dari energi yang dihasilkan oleh reaksi nuklir. Bom ini sangat membahayakan umat manusia.
Usaha untuk menyelesaikan Perang Dingin ini adalah dengan bekerja sama dalam bidang pertahanan dan keamanan. Organisasi pertahanan yang dibentuk selama Perang Dingin, seperti SEATO, ANZUS, NATO, dan Pakta Warsawa. Selain tiu juga dilakukan perundingan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet melalui Strategic Arms Talks (SALT) atau Perundingan Pembatasan Persenjataan Strategi dan Strategic Arms Reduction Treaty (START) atau Perundingan Pengurangan Persenjataan Strategi.
Perundingan SALT secara umum bertujuan untuk :
a.       Memperkecil kemungkinan terjadinya perang nuklir
b.      Apabila perang tidak dihindarkan, diharapkan akibatnya tidak terlalu menghancurkan
c.       Menghemat biaya pertahanan
d.      Mencegah terjadinya perlombaan senjata strategis
Bentuk persetujuan yang dicapai :
a.       Perjanjian Nonpoliferasi Nuklir (Nonpoliferation Treaty)
Dilaksanakan pada tahun 1968 yang diikuti oleh negara Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Soviet yang menyepakati bahwa mereka tidak akan menjual senjata nuklir atau memberikan informasi kapada negara-negara nonnuklir.
b.      Perundingan Pembatasan Persenjataan Strategi (Strategic Arms Talks/SALT I)
Ditandatangani oleh Richard Nixon, Presiden Amerika Serikat dan Leonid Breshnev, Sekjen Partai Komunis Uni Soviet pada tanggal 26 Mei 1972. Menyepakati untuk :
1)      pembatasan terhadap sistem pertahanan antipeluru kendali (Anti-Balistic Missiel=ABM)
2)      Pembatasan senjata-senjata ofensif strategis
c.       Perundingan Pengurangan Persenjataan Strategi (Strategic Arms Reduction Treaty /START)
Dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet pada tahun 1982 yang menyepakati bahwa kedua negara adidaya akan memusnahkan persenjataan nuklir yang dapat mencapai sasaran jarak menengah.
                                                                               
2.      Pengeksploitasian Ruang Angkasa
a)      Persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
Teknologi penerbangan antariksa terjadi ketika era Perang Dingin dan persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (Rusia). Teknologi roket yang merupakan dasar dari sistem penerbangan antariksa pada mulanya dikembangkan untuk keperluan persenjataan. Diciptakan oleh ilmuan Jerman bernama Wehrner Von Braun.
Rusia unggul lebih dahulu dengan keberhasilannya meluncurkan satelit yang pertama di dunia dengan nama Sputnik I pada 4 Oktober 1957 dan pada tanggal 31 Januari 1958 Amerika Serikat juga berhasil meluncurkan satelit pertamanya yang bernama Explorer serta pada tanggal 12 April 1961 Rusia kembali meluncurkan manusia pertama ke angkasa luar yang bernama Yuri Alekseyivich Gagarin, seorang mayor Angkata Udara Rusia yang meluncur dengan kapsul Vostok I. Kemudian disusul oleh Amerika Serikat yang meluncurkan astronaut pertamanya, Alan B Shepard dengan kapsul Mercury 7. Kemudian Amerika Serikat berhasil mengirim pesawat pengorbit pada tanggal 20 Februari 1962 dengan kapsul Friensip 7 yang diwakili oleh Letkol. John Herschel Glenn.
Rusia mengirim wahana tak berawak Lunik II pada 14 September ke bulan karena peralatannya rusak akibat hard landing jadi tidak mampu mengirim data apaun ke bumi. Pada Februari, Rusia juga mendaratkan wahananya Lunik IX secara Soft landingdi bulan. Sementara itu, Amerika Serikat juga berhasil melakukan pendaratan lunak pada tahun 1966. Setahun kemudian, berhasil mengirim gambar TV pertama dari permukaan bulan. Puncaknya pada 17 Juli 1969, ketika Neil Amstrong dan Edwin Aldrin adalah orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan melalui misi Apollo 11. kemudian dilanjutkan dengan misi Apollo 12 (November 1969), Apollo 14 (Februari 1971), Apollo 15 (Agustus 1971), Apollo 16 (April 1972) dan Apollo 17 (Desember 1972). Sementara itu, Rusia pernah mengirim modul Lunkhod I pada 17 November 1970. Modul berupa robot yang dikendalikan dari bumi.
Persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet terus berlanjut dalam bidang penguasaan ruang angkasa. Akibatnya, pengiriman misi berawak membutuhkan biaya yang sangat besar. Selain itu cara ini sangat beresiko karena jika terjadi kecelakaan di ruang angkasa akan mustahil untuk melakukan pertolongan. Maka pada tahun 1970-an, NASA mulai mengembangkan pesawat ulang-alik. Amerika Serikat kembali meluncurkan pesawat ulang-alik pertamanya, Columbia pada bulan Juni 1981. Pesawat ulang-alik Challenger meledak saat peluncuran pada tanggal 28 Februari 1986 dan menewaskan 7 orang awak. Kemudian juga terjadi kecelakaan yang menimpa Columbia I, Februari 2003, ketika itu pesawat meledak di udara sesaat setelah memasuki atmosfir bumi dalamproses pendaratan.
Rusia juga sempat mengembangkan pesawat ulang-aliknya sendiri yang barnama Buran (Badai Salju). Tahun 1988, Buran sempat diuji cobakan dalam sebuah penerbangan tanpa awak. Akibat dari krisis politik maupun ekonomi yang melanda Rusia akhirnya proyek ini dibubarkan. Pecahnya Uni Soviet membawa malapetaka bagi program antariksa Rusia.
Kini, Amerika Serikat dan Rusia bersama-sama dengan negara maju lainnya bahu-membahu mengembangkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station) . selain itu teknologi roket tidak lagi merupakan monopoli Amerika Serikat dan Rusia. Tercatat negara-negara seperti Jepang, India, Cina, dan Uni Eropa juga telah berhasil mengembangkan teknologi roketnya sendiri.
b)      Perkembangan di Cina
Cina berhasil mengirim manusia ke orbit dengan Roket Long March 2F yang membawa kapsul Shenzhou V. Roket Long March 2F merupakan kendaraan peluncur hasil pengmbangan para ilmuan Cina dan merupakan roket konvensional bertingkat tiga dengan empat roket tambahan pada tingkat pertama yang berfungsi sebagai booster.
c)      Perkembangan di Indonesia
Indonesia belum terlibat langsung dalam eksplorasi ruang angkasa, tetapi Indonesia sudah mempunyai pengalaman dalam pengeksploitasi teknologi ke antariksa. Pada tanggal 9 Juli 1976 indonesia berhasil meluncurkan satelit Palapa A1 dan pada tanggal 19 juni 1983 satelit Palapa B1 juga berhasil diluncurkan ke antariksa. Pada er 1980-an, Indonesia bahkan sempat menyiapkan astronautnya untuk mengikuti misi ulang-alik tetapi karena tejadi bencana Challenger misi ini dibatalkan. Pada tahun 2003, Indonesia juga mulai berancang-ancang membuat satelit mikro melalui kerja sama dengan Universitas Berlin, Jerman. Namun pengembangan roket ini kurang berhasil dan akhirnya dihentikan.

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tata tertib meninggalkan jejak sobat di Blog ini :
1. Gunakan kata yang bijak dan sopan.
2. Berkomentar sesuai artikel/postingan.
3. Dilarang keras memasukkan segala bentuk link dalam komentar, karena itu dianggap SPAM.